Pentingnya KBLI: Kunci Legalitas & Izin Usaha Anda

Pentingnya KBLI: Fondasi Legalitas dan Izin Usaha yang Wajib Diketahui

Pentingnya KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) tidak bisa diabaikan oleh siapa pun yang ingin mendirikan atau mengembangkan usaha secara legal di Indonesia. Banyak pelaku usaha, terutama UMKM, yang baru menyadari peran vital KBLI saat menghadapi hambatan dalam pengurusan NIB (Nomor Induk Berusaha) atau perizinan di OSS (Online Single Submission). Padahal, pemahaman sejak awal terhadap KBLI dapat menghindarkan dari kesalahan administratif yang berdampak panjang pada legalitas bisnis.

Konsultasi Gratis : 0859-3240-2853


Apa Itu KBLI dan Mengapa Penting untuk Usaha?

Penjelasan Singkat KBLI

KBLI adalah singkatan dari Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, yaitu sistem klasifikasi resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang digunakan untuk mengelompokkan jenis-jenis kegiatan ekonomi/usaha di Indonesia. Setiap kegiatan usaha memiliki kode lima digit yang merepresentasikan bidang spesifik usaha tersebut.

Sebagai contoh:

  • KBLI 56101 – Usaha restoran dengan pelayanan lengkap

  • KBLI 74100 – Jasa desain interior

  • KBLI 70209 – Konsultasi manajemen lainnya

KBLI ini menjadi acuan pemerintah dalam pengambilan data statistik, pengawasan, dan pengaturan izin usaha, termasuk dalam proses pendirian badan hukum seperti PT, CV, firma, atau badan usaha lainnya.

Fungsi KBLI dalam Pendaftaran Usaha

Dalam konteks legalitas bisnis, KBLI berfungsi sebagai rujukan utama untuk menetapkan jenis usaha yang dijalankan oleh sebuah entitas, dan akan tercantum secara resmi dalam dokumen-dokumen seperti:

  • Akta pendirian perusahaan

  • Nomor Induk Berusaha (NIB)

  • Izin usaha berbasis risiko (izin dasar atau operasional)

  • Dokumen OSS lainnya

Tanpa KBLI yang tepat, sistem OSS tidak dapat memproses perizinan secara otomatis. Bahkan kesalahan kecil dalam memilih kode KBLI bisa mengakibatkan usaha Anda tidak bisa beroperasi secara sah atau izin tidak dapat diproses karena dianggap tidak sesuai dengan deskripsi usaha yang sebenarnya.

Relevansi KBLI dengan OSS RBA dan Izin Berusaha

Sejak peluncuran OSS RBA (Risk-Based Approach) pada pertengahan 2021, sistem perizinan berusaha di Indonesia mengalami perubahan besar. OSS RBA mengelompokkan izin usaha berdasarkan tingkat risiko kegiatan usaha, yaitu:

  • Risiko rendah → hanya memerlukan NIB

  • Risiko menengah rendah → NIB + Sertifikat Standar

  • Risiko menengah tinggi & tinggi → NIB + Sertifikat Standar + Izin Operasional

Penentuan tingkat risiko tersebut berdasarkan KBLI yang dipilih oleh pelaku usaha. Maka dari itu, pemilihan kode KBLI yang tidak tepat dapat menyebabkan ketidaksesuaian antara kegiatan riil usaha dan persyaratan perizinan yang ditetapkan oleh OSS.

Contohnya:
Jika Anda menjalankan bisnis restoran tapi memilih KBLI perdagangan makanan (misalnya 47213), maka sistem OSS akan menganggap bisnis Anda hanya menjual makanan kemasan, bukan menyajikan makanan langsung, sehingga izin yang diberikan akan salah.


Bagaimana Cara Menentukan KBLI yang Sesuai?

Langkah Pencarian KBLI di Situs OSS

Untuk menentukan KBLI yang sesuai dengan usaha Anda, langkah awal yang wajib dilakukan adalah mengecek katalog KBLI resmi melalui OSS. Berikut panduannya:

  1. Buka situs resmi OSS di https://oss.go.id.

  2. Pilih menu Perizinan Berusaha > KBLI.

  3. Gunakan fitur pencarian berdasarkan kata kunci (misalnya: “restoran”, “konsultan”, “desain”).

  4. Lihat hasil pencarian dan baca deskripsi masing-masing kode KBLI secara seksama.

  5. Catat kode lima digit yang paling relevan dengan kegiatan utama usaha Anda.

Katalog KBLI ini juga bisa diakses dalam bentuk file PDF di situs BPS, tetapi versi OSS memiliki fitur klasifikasi risiko yang lebih up-to-date dan relevan untuk kebutuhan perizinan.

Tips Memilih KBLI yang Sesuai dengan Aktivitas Utama

Dalam proses pendirian perusahaan, Anda harus memilih KBLI utama yang paling mencerminkan kegiatan inti usaha Anda. Ini penting karena KBLI utama akan memengaruhi:

  • Judul kegiatan usaha dalam dokumen OSS

  • Jenis izin operasional yang perlu dimiliki

  • Validasi sistem AHU terhadap nama dan jenis usaha

Beberapa tips untuk memilih KBLI yang tepat:

  • Baca deskripsi KBLI secara menyeluruh, jangan hanya berdasarkan judul.

  • Hindari memilih KBLI yang terlalu umum atau tidak sesuai dengan rencana bisnis.

  • Konsultasikan dengan notaris atau konsultan legal jika ragu menentukan.

Contoh:
Jika Anda menjalankan jasa konsultasi digital marketing, jangan asal pilih “70209 – Konsultasi manajemen lainnya” tanpa mempertimbangkan apakah sudah mencakup layanan digital. Bisa jadi, KBLI “73100 – Periklanan” atau “62019 – Aktivitas teknologi informasi lainnya” lebih sesuai tergantung jenis layanan Anda.

Pentingnya Mencantumkan KBLI Turunan Jika Ada Usaha Lain

Selain KBLI utama, Anda juga bisa menambahkan beberapa KBLI turunan atau pendukung yang merepresentasikan kegiatan usaha tambahan. Ini sangat penting jika bisnis Anda bersifat multidisiplin atau berkembang dari waktu ke waktu.

Contoh kasus:
Anda memiliki usaha utama sebagai pengembang aplikasi (KBLI 62011), tetapi Anda juga berencana membuka layanan pelatihan digital. Maka Anda bisa tambahkan KBLI 85499 – Pendidikan lainnya yang belum diklasifikasikan sebagai KBLI turunan.

Manfaat mencantumkan KBLI turunan:

  • Memudahkan pengurusan izin tambahan di masa depan

  • Tidak perlu mengubah akta jika usaha berkembang

  • Meningkatkan fleksibilitas kegiatan usaha yang dicatat secara legal

Namun, perlu diingat bahwa terlalu banyak mencantumkan KBLI yang tidak relevan juga bisa menyulitkan saat proses evaluasi atau audit. Maka pastikan hanya memasukkan KBLI yang benar-benar Anda rencanakan untuk dijalankan.


Dengan memahami pentingnya KBLI dan cara menentukan kode yang sesuai, Anda telah memulai langkah yang tepat untuk membangun legalitas usaha secara kuat dan profesional.

Apa Dampaknya Jika Salah Memilih KBLI?

Izin Usaha Tidak Sesuai

Salah satu dampak paling nyata dari kesalahan dalam memilih KBLI adalah izin usaha yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kegiatan bisnis yang sebenarnya. Misalnya, jika Anda menjalankan bisnis kuliner berupa restoran, tetapi memilih KBLI yang berhubungan dengan perdagangan makanan kemasan (seperti toko kelontong), maka sistem OSS akan mengeluarkan NIB dan izin usaha untuk perdagangan eceran, bukan penyediaan makanan siap saji.

Konsekuensinya, Anda tidak dapat mengurus Sertifikat Laik Higiene, izin operasional restoran dari dinas kesehatan, atau sertifikasi usaha lainnya yang memang disyaratkan untuk KBLI restoran (misalnya KBLI 56101). Pentingnya KBLI

Dampak lainnya termasuk:

  • Potensi sanksi administratif dari instansi pemerintah

  • Kesulitan mengajukan izin tambahan seperti PIRT, sertifikasi halal, atau BPOM

  • Perusahaan dianggap tidak kredibel dalam proses tender, audit, atau penilaian dari investor

Ketidaksesuaian KBLI juga menyulitkan saat mengurus perizinan komersial-operasional yang berbasis risiko sesuai ketentuan OSS RBA. Artinya, satu kesalahan kode KBLI bisa menghambat keseluruhan legalitas usaha Anda.

Risiko Pengajuan NIB Ditolak

KBLI adalah komponen wajib saat mendaftar NIB (Nomor Induk Berusaha) melalui OSS. Salah memilih KBLI dapat menyebabkan NIB Anda ditolak secara sistem, atau yang lebih umum: berhasil terbit tetapi tidak sesuai dengan realitas usaha.

Beberapa masalah yang bisa muncul saat pengajuan NIB:

  • Sistem OSS memunculkan peringatan bahwa kode KBLI tidak sesuai dengan struktur risiko untuk jenis usaha yang Anda input.

  • Anda tidak bisa melanjutkan proses aktivasi izin operasional karena sertifikat standar yang muncul tidak relevan.

  • Dinas terkait menolak permohonan izin lanjutan karena tidak ada kecocokan antara jenis usaha dan KBLI di NIB.

Sebagai contoh:
Seorang pemilik usaha laundry rumah tangga memilih KBLI 81210 (jasa kebersihan gedung), padahal seharusnya memilih 96011 (jasa binatu). Akibatnya, saat mengurus perizinan lingkungan atau izin operasional dari kelurahan, ia diminta untuk memperbaiki akta dan KBLI terlebih dahulu.

KBLI yang tidak sesuai juga menyulitkan pemilik usaha ketika mengajukan fasilitas seperti sertifikasi TKDN, izin lingkungan, sertifikat halal, hingga akses pembiayaan dari perbankan yang mensyaratkan legalitas yang konsisten.

Hambatan Saat Ekspansi atau Kerjasama Bisnis

KBLI bukan hanya alat administratif. Dalam dunia nyata, kode ini berfungsi sebagai representasi legal dari bidang usaha Anda, yang akan diminta saat:

  • Menjalin kerjasama dengan perusahaan besar

  • Mengikuti tender pemerintah/BUMN

  • Mengajukan pembiayaan ke bank/VC

  • Menyusun proposal bisnis ke investor

Bayangkan Anda bergerak di bidang jasa digital marketing, tetapi hanya mencantumkan KBLI 70209 (konsultasi manajemen umum). Saat bekerja sama dengan mitra asing atau ikut tender pembuatan kampanye digital, Anda akan diminta mencantumkan KBLI yang mendukung aktivitas itu, seperti 73100 (periklanan). Jika tidak ada, proposal Anda bisa ditolak karena tidak sesuai dengan izin legal usaha Anda.

Hal serupa juga terjadi saat Anda ingin membuka cabang, memperluas usaha, atau bahkan melakukan rebranding. KBLI yang keliru menjadi penghambat ekspansi karena semua data perusahaan sudah telanjur tidak konsisten sejak awal. Pentingnya KBLI


Apakah KBLI Bisa Diubah Setelah Perusahaan Berdiri?

Prosedur Mengubah KBLI

Kabar baiknya, KBLI bisa diubah meskipun perusahaan Anda sudah berdiri. Namun, perubahan KBLI bukan hal sepele karena menyangkut dokumen resmi yang telah disahkan pemerintah, seperti akta pendirian dan NIB.

Langkah-langkah perubahan KBLI:

  1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
    Mengeluarkan keputusan resmi untuk mengubah atau menambahkan bidang usaha.

  2. Perubahan Akta Perusahaan oleh Notaris
    Notaris akan menyusun akta perubahan yang mencantumkan bidang usaha baru sesuai KBLI yang akan dipilih.

  3. Pengajuan Perubahan ke AHU Online (Kemenkumham)
    Akta perubahan diajukan ke sistem AHU untuk mendapatkan SK Perubahan dari Menteri Hukum dan HAM.

  4. Perubahan Data Usaha di OSS
    Setelah SK disetujui, Anda wajib melakukan update data di OSS untuk memperbarui NIB, termasuk KBLI baru.

  5. Update Data di Instansi Lain (opsional)
    Jika sebelumnya Anda sudah mengurus izin-izin lain (izin lingkungan, izin teknis), maka harus dilaporkan bahwa bidang usaha Anda mengalami perubahan.

Perubahan KBLI idealnya dilakukan dalam satu waktu agar tidak menimbulkan duplikasi atau ketidaksesuaian data antara OSS, AHU, dan sistem perizinan daerah.

Dokumen yang Dibutuhkan

Untuk mengubah KBLI, Anda perlu menyiapkan dokumen berikut:

  • Salinan Akta Pendirian dan SK Kemenkumham sebelumnya

  • Notulen atau keputusan RUPS

  • Draft akta perubahan dari notaris

  • Data pemilik/pemegang saham terbaru

  • NIB dan dokumen OSS lainnya

  • NPWP perusahaan (untuk pelaporan ke instansi pajak jika diperlukan)

Jika menggunakan jasa pihak ketiga (seperti konsultan legal), biasanya akan dibantu dalam penyusunan dokumen dan pelaporan ke semua instansi terkait. Pentingnya KBLI

Dampaknya ke Izin, NIB, dan OSS

Perubahan KBLI akan berdampak langsung pada dokumen legal berikut:

  1. NIB (Nomor Induk Berusaha)
    Anda wajib mencetak ulang NIB yang sudah diperbarui dengan KBLI baru. KBLI lama akan digantikan atau tetap tercantum jika Anda hanya menambah, bukan mengganti.

  2. Sertifikat Standar dan Izin Operasional
    Jika KBLI baru memiliki klasifikasi risiko menengah atau tinggi, Anda mungkin akan diminta mengisi ulang formulir verifikasi risiko atau mengajukan sertifikat standar tambahan.

  3. Data OSS dan Kementerian Teknis
    Seluruh sistem perizinan terintegrasi OSS akan memperbarui data otomatis. Namun dalam praktiknya, Anda tetap perlu mengecek ulang di dashboard dan pastikan semua data sudah sinkron.

  4. Potensi Revisi Dokumen Lain
    Misalnya dokumen tender, legalitas ke mitra bisnis, hingga perjanjian kerjasama—perlu diperbarui agar mencerminkan bidang usaha terbaru.

Perubahan KBLI memang dapat dilakukan kapan pun, tetapi sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering karena bisa menimbulkan kebingungan atau mencurigakan di mata regulator dan mitra. Oleh sebab itu, penting sejak awal untuk memilih KBLI yang benar-benar mewakili usaha Anda secara menyeluruh. Pentingnya KBLI


📌 Sudah terlanjur salah pilih KBLI? Atau ingin menambahkan bidang usaha baru agar bisnis makin fleksibel dan legal? Konsultasikan perubahan KBLI Anda dengan tim legalisasi bisnis di Jasamura. Kami bantu proses perubahan akta, pembaruan NIB, dan update OSS dari awal sampai tuntas. Klik di sini untuk mulai konsultasi gratis sekarang!

Konsultasi Gratis : 0859-3240-2853

Contoh KBLI UMKM yang Paling Sering Digunakan

KBLI untuk UMKM Kuliner, Fashion, dan Jasa

Banyak pelaku UMKM di Indonesia yang masih bingung menentukan KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) saat mendaftarkan usaha mereka melalui OSS. Padahal, pemilihan kode KBLI yang sesuai sangat menentukan kelancaran proses legalitas, mulai dari penerbitan NIB hingga izin operasional.

Berikut adalah contoh KBLI yang umum digunakan oleh pelaku UMKM, khususnya di sektor kuliner, fashion, dan jasa:

1. Sektor Kuliner

  • KBLI 56101 – Penyediaan Makanan dengan Pelayanan Penuh (Restoran)
    Cocok untuk usaha rumah makan, kafe, atau restoran yang menyajikan makanan langsung di tempat.

  • KBLI 56102 – Penyediaan Makanan Cepat Saji
    Diperuntukkan bagi usaha waralaba makanan cepat saji atau outlet grab-and-go.

  • KBLI 56291 – Jasa Boga (Catering)
    Digunakan oleh usaha katering rumahan, penyedia konsumsi acara, hingga dapur kolektif.

2. Sektor Fashion

  • KBLI 14111 – Industri Pakaian Jadi (Konveksi) dari Tekstil
    Cocok untuk UMKM konveksi, brand fashion lokal, hingga penjahit pakaian skala rumah tangga.

  • KBLI 14112 – Industri Pakaian Jadi (Garmen) dari Kulit dan Bahan Sintetis
    Biasanya digunakan oleh UMKM yang memproduksi tas, jaket, atau sepatu kulit handmade.

3. Sektor Jasa

  • KBLI 70209 – Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya
    Banyak digunakan oleh konsultan bisnis, pelatih UMKM, atau jasa pengembangan SDM.

  • KBLI 73100 – Periklanan
    Cocok untuk jasa digital marketing, creative agency, dan jasa branding.

  • KBLI 74100 – Aktivitas Desain Khusus
    Digunakan oleh usaha desain grafis, desain interior, desain produk, dll.

  • KBLI 62019 – Aktivitas Teknologi Informasi Lainnya
    Cocok untuk UMKM pengembang software, jasa pembuatan website, atau freelancer IT.

KBLI tersebut mencakup jenis usaha yang paling banyak dijalankan oleh UMKM saat ini. Namun, penting untuk membaca deskripsi masing-masing kode secara utuh agar tidak terjadi kesalahan klasifikasi saat proses OSS. Pentingnya KBLI

Penjelasan Per Kode: 56101, 74100, 70209, dll

Agar lebih jelas, berikut penjabaran singkat dari tiga kode KBLI yang paling sering muncul:

📌 KBLI 56101 – Penyediaan Makanan dengan Pelayanan Penuh

  • Deskripsi: Menyediakan makanan dan minuman untuk konsumsi langsung di tempat usaha dengan pelayanan lengkap.

  • Contoh usaha: Rumah makan, kafe, restoran keluarga, coffee shop.

  • Risiko OSS: Menengah-tinggi → butuh NIB + Sertifikat Standar + izin operasional.

📌 KBLI 74100 – Aktivitas Desain Khusus

  • Deskripsi: Termasuk desain grafis, desain interior, produk, dan fashion.

  • Contoh usaha: Studio desain, konsultan interior, jasa visual branding.

  • Risiko OSS: Menengah-rendah → NIB + Sertifikat Standar (dapat self-declare).

📌 KBLI 70209 – Konsultasi Manajemen Lainnya

  • Deskripsi: Memberikan nasihat, arahan, dan bantuan operasional untuk bisnis dan organisasi.

  • Contoh usaha: Konsultan UMKM, pengembang SDM, trainer bisnis.

  • Risiko OSS: Rendah → cukup dengan NIB.

Perbandingan antara KBLI Lama dan Versi 2020

Banyak pelaku UMKM masih menggunakan referensi KBLI lama (versi 2009 atau 2015), padahal sejak tahun 2020, pemerintah telah memperbarui sistem klasifikasi menjadi lebih rinci dan berbasis risiko.

Perbedaan penting antara KBLI lama vs versi 2020:

Aspek KBLI Lama KBLI 2020
Jumlah kode Lebih sedikit (±1.300 kode) Lebih banyak dan rinci (±1.800 kode)
Detail deskripsi Umum dan luas Spesifik dan tersegmentasi
Kompatibilitas OSS Tidak kompatibel di OSS RBA 100% sinkron dengan OSS RBA
Penentuan risiko Manual oleh petugas Otomatis oleh sistem OSS

Misalnya, dalam KBLI lama, hanya ada satu kode untuk perdagangan makanan, tapi di KBLI 2020 ada pemisahan antara penyediaan makanan siap saji, katering, restoran, dan jasa boga. Pentingnya KBLI

Jika UMKM masih memakai KBLI lama, maka:

  • OSS akan menolak input kode tersebut.

  • Data legalitas bisa dianggap tidak sinkron.

  • Proses pengajuan izin berisiko lebih lama.

Maka dari itu, UMKM wajib menyesuaikan dengan KBLI versi 2020 saat mendirikan usaha atau mengubah bidang usaha lama. Pentingnya KBLI


Bagaimana KBLI Terkait dengan Perizinan Risiko?

Penjelasan Skema Risiko OSS (Rendah, Menengah, Tinggi)

Sistem OSS RBA (Risk-Based Approach) mengklasifikasikan kegiatan usaha berdasarkan tingkat risiko dan skala usaha. KBLI menjadi dasar utama dalam menentukan jenis perizinan yang harus dimiliki pelaku usaha.

Berikut skema risikonya:

Tingkat Risiko Jenis Izin
Rendah NIB saja (tanpa Sertifikat Standar)
Menengah-rendah NIB + Sertifikat Standar (self-declare)
Menengah-tinggi NIB + Sertifikat Standar (verifikasi)
Tinggi NIB + Sertifikat Standar + Izin Operasional

Semakin tinggi risikonya, semakin kompleks perizinan yang dibutuhkan. Skema ini berlaku untuk semua jenis usaha, baik UMKM maupun non-UMKM. Pentingnya KBLI

KBLI sebagai Dasar Klasifikasi Risiko

Setiap kode KBLI sudah ditentukan tingkat risikonya oleh sistem OSS. Jadi saat pelaku usaha memilih KBLI, sistem secara otomatis:

  • Menentukan kewajiban izin usaha

  • Menentukan dokumen pendukung yang harus diunggah

  • Menyediakan formulir sertifikasi standar jika dibutuhkan

Sebagai contoh:

  • KBLI 74100 (Desain) → Risiko menengah-rendah → wajib sertifikat standar (bisa swadeklarasi).

  • KBLI 56101 (Restoran) → Risiko menengah-tinggi → wajib sertifikat standar + izin operasional (dari dinas kesehatan/kuliner).

  • KBLI 70209 (Konsultan) → Risiko rendah → cukup NIB.

Karena itu, KBLI bukan sekadar kode administratif. Ia menjadi penentu langsung terhadap kemudahan atau kerumitan proses legalitas usaha Anda.

Hubungan KBLI dengan Izin Komersial/Operasional

Selain NIB, UMKM sering kali membutuhkan izin operasional atau izin komersial tambahan sesuai jenis usahanya. Dan lagi-lagi, KBLI yang Anda pilih akan menentukan apakah izin tersebut wajib dimiliki atau tidak. Pentingnya KBLI

Contoh izin yang umum dibutuhkan:

  • Sertifikat Laik Higiene dari Dinas Kesehatan (untuk restoran dan catering)

  • Izin edar BPOM atau PIRT (untuk makanan kemasan)

  • Sertifikat Halal

  • Sertifikat Standar OSS

  • Izin lingkungan (untuk usaha yang menimbulkan dampak limbah)

KBLI juga berpengaruh terhadap:

  • Akses ke bantuan pemerintah (karena bantuan UMKM biasanya dibatasi KBLI tertentu)

  • Akses ekspor (beberapa negara tujuan ekspor mensyaratkan KBLI yang relevan)


Jadi, masih bingung memilih KBLI yang tepat untuk usaha kamu? Jangan ambil risiko legalitas usahamu terganggu hanya karena salah pilih kode! Tim Jasamura siap bantu kamu menentukan KBLI paling sesuai dengan kegiatan usaha, klasifikasi risiko OSS, dan peluang bisnis jangka panjang. Klik sekarang untuk konsultasi GRATIS sebelum kamu salah langkah!

HUBUNGI KAMI :

Konsultasi Gratis : 0859-3240-2853

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *